Senin, 18 Mei 2009

nafas negeri ku

Aku bukanlah buih buih di atas batu karang...
yang mengering..berkilauan dalam sinaran mentari...
yang mampu menjadikan lautan mengering menjadi garam...
Aku seperti bajak laut yang melobangi kapal dari dalam dan menenggelam kan nya...
Seandainya..butir butir pasir di pantai ini mau bercerita..
dari ketika ''ia'' masih menjadi sebongkah batu yang perkasa...
atas apa yang di lakukan Sang bayu,ketika ''ia'' memukul nya...,dengan memekai tubuh 2 letih air samudera....
disini mengalir anak 2 sungai yang kurus...kotor...dan penuh sesal...ratapan nya lirih merintih...
tangan 2 kurus nya mengais ngais lumpur...coba berpeluk pada batu batu yang retak...
atau pula yang telah memberi ''ia'' teman...
''si kerikil kecil'' yang ''ia'' lepas denganrasa sakit yang''ia''sndiri tak sanggup untuk mengisah kan...
betapa kejam yang ''ia'' terima...

Kamis, 14 Mei 2009

KERINDUAN SENJA


''senja''... ini adalah dirimu...
yang menjadikan nya...kerinduan ini menjadi semanis madu...
mampu merubah desah nafas dan harapan ini menjadi bait-bait do'a...
tak kan lelah aku berharap...
tak kan meragu daku ber mohon...
kerana engkau begitu membanggakan untuk kelak ku temukan...
menjadi ''mutiara'' ...penguntai tasbih ini...
dan sekarang aku disini...
memandangi sinar mentari yang perlahan sinar nya meredup...
meninggalkan sinar nya yang ke emasan menyelusup di gerai rambut mu...
aku masih terpaku di situ...
mencemburui ombak yang tak pernah lelah menari...
membanngakan sang bayu yang selalu setya menemani...
masih sempat ku sebut nama mu meski lirih...
biar terbawa angin..
biar di antar ombak...
kerana ku yakin kerinduan ini kelak kan sampai di pantai mu...
wahai ''mutiara ''...dimanapun engkau berada...

Selasa, 14 April 2009

intermezo indonesia ku

Ku baca tentang negeri ini...dari lembar -lembar usang kumal buku harian butir-butir pasir sisa

banjir senja itu...

ketika dia mulai menitik kan air mata...menyadari bagaimana nasib nya saat ini...

''dia'' teringat kepada saudara nya..batu-batu kali yang bibir nya sumbing..karena tertabrak

''si kayu lapuk'' yang sudah mulai rabun.. hanyut terbawa BANJIR senja itu..

yang terisak penuh haru ketika  ''ia'' mengisah kan tetang bagai mana ''ia'' menyaksikan

hutan-hutan  perawan di telanjangi dan di perkosa tepat di depan mata nya..

juga jeritan-jeritan bumi ketika cakar-cakar yang penuh nafsu menyayat dan mengorek 

seluruh isi perut nya..

''dia''berterik MENGHUJAT..sa'at ''ia''menyaksikan kepala-kepala botak dengan perut buncit

tertawa di meja makan yang penuh saji..melihat di tivi anak-anak busung lapar yang

merintih lemas di pangkuan ''ibu ''nya yang suami dan saudara-saudara lelaki nya 

,di tembak dan di penjara, ketika mendulang ''SISA-SISA''emas di kali di pinggir kampung 

tanah tumpah darah nya..

Nafas ini kembali tertahan sejenak..

Dan ''pasir kecil ''sekali lagi hanyut terbawa banjir..

denga membawa kisah ini untuk ''ia'' ceritakan entah kapada siapa lagi...

...entah...

masih kah ada yang mau paduli..???